Sponsored Ads

Penghancuran Blokade atas Gaza Tidak Akan Terjadi dengan Celaan dan Kunjungan ke PBB

بسم الله الرحمن الرحيم



Penghancuran Blokade atas Gaza Tidak Akan Terjadi dengan Celaan dan Kunjungan ke PBB

Melainkan dengan Mobilisasi Tentara Mengepung Entitas Yahudi

Laksana Gelang Melingkari Pergelangan Tangan


Orang-orang berkumpul di atas kapal mengarungi lautan untuk menghilangkan blokade atas Gaza. Mereka didorong oleh semangat kemanusiaan… Mereka bertolak menggunakan kapal untuk meringankan blokade dari para orang tua, wanita, dan anak-anak… Mereka dipuji dan ditepuk-soraki oleh para penguasa di negeri-negeri kaum Muslim yang meneriakkan kegembiraan dan kesenangan bahwa begitulah orang-orang gagah berani berada di dalam armada kebebasan untuk menghilangkan blokade dari Gaza… Erdogan adalah penguasa yang paling banyak berteriak bahwa hari penghancuran blokade telah dekat, maka bergembiralah wahai Gaza!

Pada pagi hari tanggal 31 Mei 2010 negara Yahudi mengirimkan kapal-kapal perangnya untuk menghadang kapal itu di tengah lautan. Tentara Israel melakukan serbuan yang menyebabkan korban tewas dan luka. Sisanya dibawa ke pelabuhan Asdod di Palestina yang diduduki… Penguasa kaum Muslim dari Arab dan Non-Arab menyeru Dewan Keamanan, Liga Arab, dan PBB. Mereka mengecam negara Yahudi dan kejahatannya yang keji. Mereka mengecam pelanggaran Yahudi terhadap Undang-undang Internasional dan perairan internasional. Mereka melaknatnya dengan kata-kata kasar dan ungkapan-ungkapan panas yang bisa ditemukan! Sebagian mereka menambahinya dengan ucapan bahwa apa yang terjadi akan menggagalkan aktifitas perdamaian!!

Wahai Para Penguasa, mulai yang terbanyak membuat pernyataan sampai yang paling keras tangisannya!

Wahai manusia, wahai orang-orang yang bisa mendengar suara, wahai setiap orang yang memiliki hati atau memiliki pendengaran dan ia bisa melihat!

Anak-anak kecil dan orang dewasa, wanita dan pria, yang memiliki pendengaran dan penglihatan, bahkan hingga yang tidak memilikinya sekalipun…; semuanya menyadari, mengetahui, dan yakin bahwa penghilangan blokade Gaza dan pelenyapan entitas Yahudi tidak lain hanyalah dengan mobilisasi tentara yang mengepung entitas Yahudi laksana gelang melingkari pergelangan tangan, siang maupun malam. Mereka mendatangi Yahudi dari arah mana saja yang tidak diperkirakan oleh Yahudi. Dan berikutnya blokade akan hilang. Negeri akan kembali kepada penduduknya. Allah akan melegakan hati kaum Mukmin:

}قَاتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ{

Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman (QS at-Tawbah [9]: 14)

Itulah jalan satu-satunya untuk melenyapkan entitas Yahudi dan menghilangkan blokade atas Gaza, Tepi Barat, dan daerah-daerah lainnya baik di depan maupun di belakangnya…

Itulah jalan satu-satunya wahai para penguasa Arab yang mengklaim bahwa Anda menisbatkan nasab kepada kaum pemilik bahasa al-Quran. Wahai penguasa Turki yang mengklaim sebagai anak cucu Utsman. Wahai para pemilik rudal yang gembar gembor memiliki kekuatan yang bisa menghapus “Israel” dari peta. Lalu di mana Anda sekarang wahai para penguasa Iran dan penguasa Pakistan?! Kenapa kita tidak mendengar teriakan dan tidak melihat luncuran rudal?! Atau itu adalah penyesatan dan canda kepada publik. Celakalah, bagaimana Anda sampai bisa dipalingkan.

Itulah jalan satu-satunya wahai manusia. Lalu kenapa masih saja dibahas solusi-solusi bengkok dan tumpul, kecuali tentang solusi yang sahih dan lurus?!

Wahai para penguasa di negeri kaum Muslim yang tetap menahan tentaranya di barak-barak mereka! Sungguh kami bersaksi dan orang-orang shalih juga bersaksi bersama kami, bahwa dalam klaim Anda melaknat negara Yahudi, dan klaim Anda mengerahkan segenap daya upaya dalam menghilangkan blokade dari penduduk Gaza, dan tangisan Anda atas orang yang terbunuh dan terluka di armada kebebasan, dan pakaian hitam Anda tanda berkabung satu, dua dan tiga hari…; sungguh kami bersaksi dan orang-orang shalih juga bersaksi bersama kami, bahwa Anda dusta.

Wahai manusia: Hizbut Tahrir meminta bangkitnya semangat Anda dan memanggil tekad Anda, apakah belum tiba saatnya Anda tahu bahwa tidak ada solusi kecuali memobilisasi tentara untuk memerangi Yahudi dan menghimpun orang-orang yang mampu untuk menjadi tentara di dalamnya? Sesungguhnya militer itu, mereka adalah putera-putera Anda, mereka wajib bergerak untuk berperang tanpa takut kepada penguasa atau orang zalim. Bahkan mereka wajib mencampakkannya jika menghalanginya. Allah adalah pihak yang paling berhak untuk ditakuti dan Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

Belum tibakah saatnya Anda mengetahui bahwa harus ada seorang komandan mukhlis dan jujur, seorang Khalifah yang mendapat petunjuk, yang bersama Anda berjihad melawan musuh-musuh Anda sehingga mengembalikan jejak al-Faruq penakluk al-Quds, jejak Shalahuddin pembebas al-Quds, dan jejak Sultan Abdul Hamid pembela al-Quds.

Belum tibakah saatnya Anda menindak para penguasa zalim yang mengabaikan mobilisasi pasukan untuk berjihad? Belum tibakah saatnya bagi Anda semua itu. Atau Allah akan menimpakan azab merata terhadap Anda bersama orang-orang zalim:

}وَاتَّقُوا فِتْنَةً لاَ تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ{

Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (QS al-Anfal [8]: 25)

Imam at-Turmudzi mengeluarkan hadits dari jalur Abu Bakar ash-Shiddiq dan imam at-Turmudzi berkata: hadits sahih. Abu Bakar berkata: aku mendengar Rasulullah saw bersabda:

«إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوْا الظَّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذُوا عَلَى يَدَيْهِ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمْ اللَّهُ بِعِقَابٍ مِنْهُ»

Sesungguhnya manusia jika mereka melihat orang yang zalim lalu mereka tidak menindaknya hampir-hampir Allah meratakan terhadap mereka azab dari sisinya

Hizbut Tahrir

17 Jumaduts Tsani 1431 H

31 Mei 2010 M
sumber : www.hizbut-tahrir.or.id

[+/-] Selengkapnya...


This share facebook

ISRAEL BRUTAL: AS MENDUKUNG, PENGUASA MUSLIM HANYA MENGECAM

[Al-Islam 509] BRUTAL! Untuk ke sekian kalinya, dunia disuguhi tontonan kebiadaban Yahudi-Israel. Israel secara brutal menembaki rombongan relawan dari berbagai negara yang diangkut sembilan kapal. Kapal tersebut membawa setidaknya 10,000 ton bantuan dan 750 aktivis. Turut serta dalam armada ini 44 pejabat pemerintah, anggota parlemen dan aktivis politik Eropa dan Arab, termasuk sepuluh anggota parlemen Aljazair. Armada ini membawa bantuan untuk penduduk Gaza yang lama menderita, apalagi sejak Israel membombardir wilayah tersebut awal 2009 dan terus memblokadenya hingga hari ini.

Para relawan itu dihadang, sebagiannya (tidak kurang dari 19 orang) bahkan dibunuh di atas kapal yang membawanya. Tentara dan penguasa Israel benar-benar telah mengunci rapat mata, telinga, akal dan hatinya; tidak peduli bahwa relawan yang berlayar menuju Gaza itu dalam rangka misi kemanusiaan. Pasalnya, Israel tidak menghendaki terbukanya blokade atas Gaza. Selain 19 korban tewas, "Sejauh ini, 83 telah ditahan, 25 di antaranya telah sepakat untuk dideportasi. Sisanya akan dipenjara." Demikian kata Jurubicara Kepolisian Israel Sabine Hadad seperti dilansir AFP, Selasa (1/6/2010). Hadad mengatakan, Kepolisian Israel masih akan melakukan penangkapan terhadap ratusan relawan lainnya.

Hampir dua tahun penduduk Gaza menderita akibat blokade Israel. Perbuatan semena-mena tersebut mengakibatkan terputusnya pasokan pangan dan obat-obatan dari luar. Gaza memang sangat bergantung pada impor makanan dan obat-obatan dari luar negeri. Israel juga memperketat penjagaan perbatasan. Israel bahkan menghancurkan Terowongan Gaza yang mensuplai kebutuhan pangan penduduk Gaza. Akhirnya, banyak yang menderita sakit dan kelaparan. Persediaan obat-obatan juga tidak ada. Israel benar-benar menghendaki kematian perlahan bagi penduduk Gaza.

Dukungan Total AS

Berbagai kecaman–hanya sekadar kecaman–mengalir. Namun, seperti biasa, kecaman itu segera lenyap ditelan waktu. Israel pun tetap dengan pongahnya mempertontonkan kebrutalannya. PBB yang katanya berfungsi sebagai penjaga perdamaian dunia hanya membisu menyaksikan kebiadaban Israel atas bangsa Palestina yang sudah berlangsung puluhan, bahkan ratusan kali. Amerika Serikat (AS), yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB, tak pernah absen mendukung setiap kebrutalan Israel, baik secara langsung maupun lewat upaya memveto (menggagalkan) setiap resolusi PBB yang merugikan Israel.

AS memang mengecam serangan Israel kali ini, sebagaimana dinyatakan Jurubicara Gedung Putih William Burton (Reuters, 31/5). Namun, dunia pun tahu, itu hanyalah sikap sandiwara AS. Faktanya, AS mendukung penuh setiap tindakan Israel. Bahkan senjata-senjata yang saat ini dipakai untuk membunuhi para relawan adalah senjata-senjata yang dibeli dengan dolar bantuan dari AS. Tahun ini AS bahkan berencana menaikkan bantuan anggaran militer untuk Israel hingga 6 miliar dolar AS pertahun. Ini seperti yang diungkap Wapres AS Joe Biden ketika berceramah di Universitas Tel Aviv. Wapres AS Joe Biden pun telah menjanjikan dukungan penuh Washington terhadap Zionis-Israel. Saat mengadakan pembicaraan terpisah dengan Netanyahu dan Presiden Shimon Peres, Biden menegaskan dukungan total dan absolut Washington (AS) terhadap keamanan Israel (Hidayatullah.com, 22/3/2010).

Menlu AS Hillary Clinton (yang tentu mewakili pemerintahan Obama), dalam kutipan pidatonya di depan konvensi tahunan Komisi Urusan Hubungan AS-Israel–yang dikenal dengan sebutan AIPAC, sebuah lobi kuat yang pro-Israel–di Washington, Senin (22/3) juga meyakinkan Israel, bahwa komitmen AS terhadap keamanan Israel masih “tetap kuat.” (Voanews.com, 22/3/2010).

Kongres AS bahkan menyetujui usulan Presiden Barack Obama untuk mendanai pembangunan Kubah Besi–sistem pertahanan antiroket–milik Israel. Pemungutan suara di Kongres yang digelar pada Kamis (20/5), sebanyak 410 suara mendukung usulan itu dan empat suara menolak. Dengan hasil voting mayoritas ini, dana 205 juta dolar AS sepakat untuk dikucurkan ke Israel. Ini sekaligus membuktikan bahwa pemerintahan AS di bawah Obama tidak ada bedanya dengan pemerintahan AS di bawah George W. Bush dan presiden-presiden AS sebelumnya, yang mendukung penuh Israel. Istilah ”soft power” cuma menjadi ‘gincu’ diplomasi Obama untuk mengelabui Dunia Islam agar tetap berada dalam cengkeraman kepentingan global AS dan lumpuh di hadapan Israel yang biadab.

Penguasa Muslim Hanya Mengecam

Para penguasa dan pemimpin Muslim mengecam tindakan biadab Israel, dalam hal ini terhadap armada kapal yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza ini. “Kami mengutuk kejahatan ini…Setiap orang harus mengutuk tindakan Israel ini," kata Sekretaris Jenderal Liga Arab, Amr Moussa, kepada AFP (31/5). Mousa lebih lanjut mengatakan, bahwa 22 anggota Liga Arab saat ini sedang ‘memikirkan’ langkah selanjutnya terhadap Israel.

Pimpinan Otoritas Palestina Mahmud Abbas pun mengecam serangan Israel itu dengan menyebutnya sebagai pembantaian. Perdana Menteri Libanon, Saad Hariri, juga mengutuk serangan mematikan Israel tersebut yang ia sebut sebagai tindakan yang berbahaya dan gila (31/5). Pemerintah Indonesia pun, melalui Menlu Marty Natalegawa, turut mengecam tindakan Israel ini (Antara, 31/5).

Namun, lagi-lagi para penguasara Arab-Muslim itu hanya mengecam, tidak pernah melakukan langkah nyata, misalnya dengan mengirimkan pasukan dari masing-masing negara mereka untuk melawan kebiadaban Israel. Padahal sudah nyata dan jelas, bangsa ‘kera’ (Yahudi-Israel) ini tidak pernah mengenal bahasa kecaman dan kutukan. Yang paling menyakitkan, penguasa Mesir, Husni Mubarak, tetap enggan membuka satu-satunya pintu masuk ke Gaza, yakni pintu Rafah yang berada dalam kekuasaan Mesir. Rezim Mesir itu tetap tuli dan diam seribu bahasa, sembari dengan tenang dan santainya menyaksikan warga Gaza mati secara perlahan karena blokade dan kekejian Israel.

Perlu dicatat, kepengecutan sikap pemerintah Mesir tidak cukup sampai di sini. Rezim Mesir bahkan meledakkan beberapa terowongan–yang jumlahnya berkisar mulai dari puluhan hingga ratusan–yang menjadi satu-satunya “penghubung” warga Gaza dengan dunia luar. Tindakan keji mereka ini telah memakan korban puluhan pekerja yang sedang mempertaruhkan nyawa mereka untuk mengais sesuap nasi (28/4). Hanya demi alasan kemanan nasional, rezim Mesir enggan memberi akses keluar bagi warga Gaza yang diblokade. Anehnya, pada saat yang sama, rezim Mesir memberikan jalan bagai pesawat-pesawat Israel untuk berkeliaran di perbatasannya, yang nyata-nyata sebelumnya telah menyerang tentara Mesir. Bahkan Mesir selalu memohon izin kepada Israel untuk menambah prajuritnya, sekalipun hanya seorang, untuk ditempatkan di perbatasan. Tampak sekali rezim Mesir bertindak sebagai antek Yahudi-Israel dan AS.

Wahai kaum Muslim:

Belum cukup buktikah bahwa Yahudi-Israel adalah penjahat perang? Belum cukup jelaskah bahwa Amerika Serikat (AS) selalu mendukung setiap kekejian dan kebiadaban Yahudi-Israel atas kaum Muslim di Palestina? Belum cukup terangkah bahwa para penguasa Muslim selama ini membiarkan begitu saja–bahkan memfasilitasi–setiap tindakan biadab dan brutal Israel atas bangsa Palestina?

Wahai kaum Muslim:

Sesungguhnya metode membela Palestina saat ini adalah dengan cara memaksa para penguasa Muslim agar memobilisasi pasukan mereka untuk berjihad. Sebab, Allah SWT telah berfirman:

]قَاتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ [

Perangilah mereka (orang-orang kafir), niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tangan kalian dan menghinakan mereka (QS at-Taubah [9]: 14).

Allah SWT telah mengecam siapapun yang mengabaikan panggilan jihad ini:

]إِلا تَنْفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا[

Jika kalian tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kalian dengan siksaan yang pedih (QS at-Taubah [9]: 39).

Wahai kaum Muslim:

Kekejian dan kebrutalan Yahudi Israel sesungguhnya akan terus berulang. Karena itu, umat ini jelas membutuhkan sebuah institusi negara yang kuat, yang bisa menggabungkan seluruh potensi umat Islam; yakni potensi wilayah yang luas, sumber daya manusia dan tentara yang banyak, sumber daya alam yang melimpah serta–yang lebih penting–sumber ideologi yang sahih dan kokoh. Institusi negara yang kuat dan bisa menyatukan semua potensi itu tidak lain adalah Khilafah Islamiyah ‘ala Minhaj an-Nubuwwah.

Khilafahlah yang pasti akan mampu membebaskan Palestina dan menghancurkan institusi Yahudi sekaligus pelindung dan ‘induk semang’-nya, yakni Amerika Serikat. Tanpa adanya institusi negara yang kuat (super power) yang mewujud dalam Negara Khilafah, maka masalah Palestina dan seluruh persoalan yang menimpa umat Islam di seluruh dunia tak akan pernah terselesaikan.

Sebagaimana Khilafah pada masa lalu bisa menjadi pelayan, pengayom dan pelindung umat Islam dari rongrongan dan serangan bangsa-bangsa kafir selama berabad-abad, maka Khilafah pula saat ini dan ke depan yang bisa melakukan hal yang sama. Hanya Khilafahlah yang bisa menghadapi Israel, AS dan sekutu-sekutunyanya, sekaligus membersihkan antek-antek mereka dari seluruh negeri kaum Muslim. Khilafahlah yang akan memimpin dan mengkomandoi 1,5 miliar kaum Muslim di seluruh dunia untuk berjihad. Khilafahlah yang akan melindungi dan mempertahankan seluruh wilayah dan tanah kaum Muslim. Rasulullah saw. telah bersabda:

إِنَّمَا اْلإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَراَئِهِ وَيُتَّقَى بِهِ

Sesungguhnya Imam (Khalifah) adalah laksana perisai; orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya (HR Muslim).

Sungguh, sekiranya umat ini sadar dan fokus mengembalikan keberadaan Khilafah yang bakal menjadi solusi final atas tragedi Palestina maupun tragedi-tragedi di Dunia Islam lainya, tentu masalahnya tidak akan berlarut-larut seperti saat ini. Karena itu, jangan sekali-kali ragu untuk mendukung para pejuang Khilafah, sekaligus berjuang bersama mereka untuk mewujudkannya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا ِللهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ

Wahai orang-orang yang beriman, sambutlah seruan Allah dan seruan Rasul jika Rasul menyeru kalian untuk menuju sesuatu yang menghidupkan kalian (QS al-Anfal [8]: 24). []

Komentar al-islam:

Jusuf Kalla: Indonesia Harus Protes Israel (Vivanews.com, 1/6/2010).

Kirim pasukan untuk berjihad! Bukan hanya memprotes.
sumber :http://hizbut-tahrir.or.id

[+/-] Selengkapnya...


This share facebook

Solusi Palestina Berharap Kepada PBB & OKI, Indonesia Tidak Pernah Belajar Dari Fakta (Mengkritisi Statemen SBY)

Oleh:Lajnah Siyasiyah DPP-HTI

Penyerangan brutal militer Israel terhadap kapal kemanusiaan Mavi Marmara yang menewaskan lebih dari puluhan orang mendapat reaksi dari seluruh dunia. Seluruh dunia mengutuk dan mengecam penyerbuan itu. Nikaragua bersikap dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel. Turki menarik dubesnya dari Tel Aviv. Sebagian besar pejabat dari seluruh negara mengecam serangan itu.

Tak terkecuali pemerintah Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan kepada para wartawan di Istana Negara selasa 2/6/10: “Saudara-saudara, langkah diplomasi kita ke depan adalah kita mendesak PBB to take action yang pasti, firmed, tegas, terhadap insiden ini. Indonesia juga akan menggalang dukungan internasional untuk menghentikan permukiman baru di Gaza yang justru menimbulkan permasalahan baru,” ujar Presiden kepada para wartawan.

Selain itu, kata Presiden, Indonesia juga mendorong negara-negara lain untuk meminta Israel menghentikan segala aktivitas militernya dan kembali ke perundingan yang pada intinya bertujuan memberikan kemerdekaan kepada Palestina. “Indonesia siap untuk terlibat aktif dalam perundingan bagi kemerdekaan Palestina,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, jika perundingan berjalan konklusif, Indonesia siap terlibat dalam peace-keeping mission di Palestina. Sebagai salah satu pemimpin dunia, Presiden menyerukan kepada pemimpin dunia lainnya, termasuk Sekjen PBB, agar serius dalam menangani persoalan di Palestina. “Sebab, Indonesia punya pendapat bahwa perdamaian dunia dipengaruhi situasi politik di Timur Tengah, utamanya di Palestina,” katanya (Kompas.com, 2/6/10).

Dino Patti Djalal Juru Bicara Kepresidenan Bidang Hubungan Luar Negeri dalam konferensi pers (1/6/10), menuturkan bahwa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah melakukan sidang darurat untuk membahas masalah penyerangan Israel terhadap konvoi kapal kemanusiaan yang membawa 10.000 barang bantuan untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza. Dewan Keamanan PBB pun telah mengeluarkan pernyataan mengutuk aksi Israel yang menelan korban setidaknya 10 korban jiwa dan banyak lagi yang cedera. “Dewan Keamanan PBB menyerukan adanya penyelidikan, investigasi langsung,” ujarnya.

Menurut Dino, Presiden Yudhoyono merasa cukup puas dengan adanya seruan Dewan Keamanan PBB tersebut dan menyerukan agar para sukarelawan dan kapal-kapal kemanusiaan yang ditahan Israel segera dibebaskan. Dino menjelaskan, Dewan Hak Asasi Manusia PBB juga telah setuju mengadakan debat mendesak atau urgent debate guna membahas serangan Israel terhadap konvoi kapal kemanusiaan di perairan internasional.

“Urgent debate ini selain didorong oleh Indonesia yang diwakili oleh Dubes PBB di Jenewa juga didukung oleh Mesir dan negara-negara anggota OKI,” ujarnya. Debat darurat yang diselenggarakan pada hari Selasa pukul 15.00 waktu Jenewa atau Selasa malam WIB itu akan mendorong diadakannya resolusi dari Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB mengenai serangan Israel.

Terkait serangan Israel terhadap kapal kemanusiaan itu, Indonesia sebagai Wakil Ketua Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mendorong Dewan HAM mengeluarkan resolusi yang tepat. Pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan pernyataan yang keras terkait penyerangan militer itu.

Tidak Boleh Bergeser dari Masalah Utama

Semua pihak ramai-ramai menyerukan pembebasan semua aktifis kemanusiaan yang ditahan oleh Israel. Pemerintah Indonesia yang dua orang dari 12 orang yang ikut dalam aksi kemanusiaan itu tertembak dan sisanya ditahan juga memfokuskan perhatian untuk memulangkan mereka. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tengah mempertimbangkan untuk membentuk satuan tugas guna memperkuat Kedubes RI di Amman, Jordania, dalam usaha penyelamatan 12 warga negara Indonesia yang ditahan Pemerintah Israel.

Upaya menyelematkan pada aktifis kemanusiaan itu adalah sesuatu yang sangat penting. Semua pihak harus berupaya sekuat tenaga untuk itu. Namun upaya itu atau masalah tahanan tidak boleh berubah justru menjadi masalah utama dalam konteks ini. Masalah itu sampainya bantuan kemanusiaan ke penduduk Gaza tidak boleh terabaikan dan justru dimanfaatkan oleh Israel. Begitu pula masalah itu tidak boleh menutupi masalah serbuan brutal itu sendiri dan tindakan tegas yang harus dijatuhkan terhadap Israel.

Masalah yang harus menjadi fokus adalah tindakan apa yang harus dilakukan terhadap entitas Zionis Israel. Upaya yag dilakukan saat ini oleh berbagai pemerinta termasuk pemerintah negeri ini adalah meminta DK PBB untuk mengambil tindakan meminjam ucapan Presiden adalah tindakan yang pasti, firmed, tegas, terhadap insiden ini. Juga menuntut dilakukannya investigasi menyeluruh, langsung dan kredibel. Dan DK PBB seperti diungkapkan Dino Patti Djalal dalam konferensi pers diatas juga menyerukan dilakukannya investigasi langsung. Selanjutnya banya pihak menuntut agar DK PBB memproses dan mengeluarkan resolusi dan menjatuhkan sanksi terhadap entitas Zionis Israel. Efektifkah semua itu?

Belajar dari Pengalaman

Sejarah memberikan pelajaran berharga kepada kita. Keluarnya resolusi PBB ditentukan oleh sikap negara pemilik hak Veto terutama AS. Selama ini banyak resolusi terhadap Israel yang kandas karena diveto AS termasuk resolusi terhadap Israel atas invasi ke Gaza yang menewaskan lebih dari 1300 orang termasuk banyak diantaranya wanita, anak-anak dan orang tua. Sementara dalam kontek kejahatan yang sekarang, AS yang merupakan konco akrab Israel itu hanya mengeluarkan pernyataan basa-basi mengutuknya dan mengecam Israel dengan nada halus. Tercatat sejak tahun 1972 sampai tahun 2009, sudah lebih dari 68 resolusi PBB yang berhubungan dengan eksistensi israel di palestina diveto amerika. Ini belum termasuk resolusi setelah tahun tersebut plus resolusi terakhir saat israel melancarkan agresinya di gaza. Jadi kembali menyerahkan dan mengharap PBB mengeluarkan resolusi atas kejahatan Israel termasuk di dalamnya tindakan tegas, maka itu adalah sia-sia dan seakan main-main saja, selama AS masih terus mengangkangi keputusan PBB dengan hak vetonya.

Bahkan jika pun resolusi itu berhasil dikeluarkan oleh PBB, apakah akan efektif menindak Israel atas kejahatannya itu? Lagi-lagi sejarah menunjukkan bahwa resolusi PBB itu seakan hanya efektif diberlakukan terhadap negeri-negeri islam namun melempem dan tumbul terhadap Israel. Sejak berdirinya Israel sudah melanggar lebih dari 85 resolusi PBB, namun tidak ada satuun tindakan tegas dijatuhkan terhadap Israel. Maka lagi-lagi sejarah dengan gamblang mengatakan resolusi PBB tidak akan berart apa-apa. Karena itu menggantungkan tindakan tegas dan hukuman terhadap Israel kepada PBB dengan resolusinya adalah sia-sia. Kenyataan itu sudah diketahui oleh semua orang. Para penguasa dan politisi pasti sangat mengetahui kenyataan itu. Lalu kenapa sesuatu yang sudah jelas tidak efktif itu masih saja diupayakan dan dijadikan sandaran harapan?

Hal yang sama ketika mengharapkan dilakukannya investigasi independen dan kredibel terhadap serbuan Israel atas kapal kemanusiaan itu. Pertanyaannya, akankah itu bisa melahirkan tindakan tegas terhadap Israel? Perlu diingat tahun 2009 lalu terjadi invasi Gaza oleh Israel, invasi yang lebih brutal menewaskan lebih dari 1400 orang dan banyak diantaranya wanita, anak-anak dan orang tua, dan melukai lebih dari 5000 orang. Setelah itu dilakukan investigasi oleh sebuah komite yang diketuai oleh Goldstones dan menghasilkan laporan dan rekomendasi yang dikenal Goldstone Report. Goldstone Report benar-benar membuktikan Israel melakukan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap korban-korban yang tak bersalah. Namun toh laporan itu ditolak oleh pemerintah Amerika dan dicegah untuk diajukan ke Dewan Keamanan PBB dan Pengadilan Internasional. Akhirnya investigasi dan laporan itupun menjadi lembaran kertas tidak berguna. Maka sejarah kembali mengatakan dengan keras dan tegas bahwa investigasi meski dilakukan atas perintah DK PBB sekalipun tidak akan melahirkan tindakan tegas terhadap Israel. Hasilnya pun sering kali kandas dan jika pun keluar maka tidak akan digubris oleh Israel. Pasalnya puluhan resolusi PBB yang sifatnya lebih mengikat dan lebih kuat saja dilanggar dan tak digubris oleh Israel apalagi semua rekomendasi dan keputusan yang lebih rendah dan lebih lemah. Lagi-lagi jalan ini hanyalah sia-sia.

Sama sia-sianya menyeru negara-negara OKI untuk berkumpul dan mengambil tindakan terhadap Israel. Pada juli 2006 resolusi 57 negara anggota OKI kepada PBB tentang kecaman terhadap yahudi israel yang disetujui oleh DK PBB, diveto oleh AS. Artinya 57 negara menghadapi satu negara AS pun tidak mampu. Negara-negara OKI bukanya tidak memiliki kekuatan riil atau kekuatan militer yang cukup untuk menindak Israel. Namun yang ada adalah tidak adanya kemauan untuk menggunakan kekuatan itu dalam menindak Israel. Paling banter yang bisa dihasilkan oleh OKI hanyalah kecaman dan kutukan, tidak lebih. Tentu saja semuanya akan tak digubris oleh Israel. Begitu pula segala upaya diplomasi melalui lembaga-lembaga lainnya.

Sejarah puluhan tahun telah membuktikan, segala upaya diplomasi selalu gagal dalam menindak dan menghukum Israel. Serangan Israel terhadap kapal kemanusiaan dan aktifis di atasnya membuktikan bahwa Israel sama sekali tidak mengindahkan nilai-nilai kemanusiaan. Juga menunjukkan bahwa satu-satunya bahasa yang dipahami oleh Israel adalah bahasa perang. Karenanya hanya bahasa perang sajalah yang akan bisa diperhatikan oleh Israel.

Maka jalan satu-satunya untuk menindak tegas Israel adalah dengan memobilisasi tentara dan senjata untuk mengepung Israel dan menghancurkannya serta menghukum para pemimpin dan siapa saja yang telah melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap kaum muslim khususnya penduduk Palestina. Negeri-negeri Islam sejatinya memiliki kekuatan militer dan persenjataan yang lebih dari mencukupi untuk melakukan itu. Yang belum ada di negeri kaum muslim adalah seorang penguasa mukhlis yang mau memobilisasi militer dan persenjataannya untuk melakukan itu. Karena itu kaum muslim harus berjuang keras mewujudkan pemimpin mukhlis itu yaitu dengan membaiat seorang khalifah yang rasyid dan mukhlis. Khalifah akan menggerakkan tentara dan memobilisasi persenjataan dalam rangka jihad membela islam dan kaum muslim, membela penduduk Palestina dan siapapun dari kekejaman dan kebrutalan Israel dan mencabutnya entitas zionis itu sejak dari akarnya.(LS)
sumber : www.hizbut-tahrir.or.id

[+/-] Selengkapnya...


This share facebook

Kembali Para Penguasa Muslim Diam Terhadap Serang Israel...


Dunia kembali dikejutkan dengan aksi GILA israel laknatullah yang melakukan penyerang terhadap armada kapal bantuan kemanusiaan bagi penduduk Palestina di Gaza. Menurut situs yang dirilis oleh Al Jazeera mengutip siaran radio militer israel, setidaknya 16 orang tewas dan lebih dari 30 orang cedera akibat serangan itu. Laporan yang disiarkan Senin pagi (31/5) menayangkan cuplikan gambar dari armada kapal Marmara Mavi. Gambar itu menunjukkan tentara Israel bersenjata menggunakan kapal dan helikopter yang terbang di atas kapal tersebut.

Sebelumnya penduduk dunia ini sudah sering dikejutkan dengan aksi gila Israelyang menyerang para penduduk palestina terutama di sejumlah kawasan di jalur Gaza. Serangan yang lebih tepat dinamakan Pembantaian masal ini telah menewaskan ribuan rakyat palestina sejak pertama kalinya Israel menancapkan kakinya dibumi palestina.. Apa yang dilakukan Israel ini telah benar-benar merobek dan mencabik-cabik kehormatan kaum muslimin Palestina. Serangan brutal dan kejam mereka telah menambah derita ribuan muslim Palestina. Seluruh sarana dan prasarana, rumah-rumah, dan fasilitas lainnya luluh lantak akibat serangan tersebut.
Aksi Gila yang dilakukan Israel Senin pagi (31/5) kemarin merupakan bukti nyata kekejaman Israel. Dia akan berupaya untuk mengahncurkan siapa saja yang berupaya untuk membantu penduduk palestina sekalipun ia merupakan relawan dan warga sipil.
Lihatlah apa yang dilakukan oleh para teroris Israel. Mereka membenarkan aksi mereka dengan dalih ingin menghabisi milisi Palestina yang dianggap sebagai ancaman. Namun kenyataannya mereka menutup mata atas ratusan muslim yang tertumpah darahnya menggenangi Palestina akibat arogansi dan kebrutalan mereka. Yang lebih menyakitkan adalah diamnya para penguasa muslim. Mereka menutup mata dan berdiam diri dalam istana-istana mereka. Bahkan menghalang-halangi warga mereka yang ingin membantu saudara-saudara mereka di Palestina. Mereka telah menyerahkan kemuliaan umat kepada orang-orang Yahudi, demi menjaga singgasana kekuasaan boneka serta mahkota kehinaan. Amat buruklah apa yang mereka lakukan. Dan inilah bukti pengkhianatan mereka terhadap kaum muslimin.
Ingatlah saudaraku! bahwa persoalan Palestina bukanlah semata-mata persoalan rakyat Palestina saja. Atau hanya sebatas persoalan Bangsa Arab saja. Tapi ini adalah persoalan kaum muslimin di seluruh dunia, negeri Palestina adalah milik seluruh kaum muslimin. Negeri dimana masjid Al-Quds berada yang menjadi kiblat pertama kaum muslimin. Palestina adalah negeri Islam dan tempat-tempat suci Islam yang telah dirampas oleh Yahudi kufur dengan bantuan dari negara-negara adidaya (Inggris dan AS) serta melalui kaki tangan mereka yaitu para penguasa muslim. Palestina adalah negeri Islam dan merupakan bagian selatan dari negeri Syam yang telah ditaklukkan dengan darah kaum muslimin. Karena itu, tidak ada sejengkal pun tanahnya yang luput dari telapak kaki kuda seorang mujahid, atau lolos dari setetes darah seorang syahid. Maka pengabaian terhadap bumi palestina adalah pengkianatan kepada Allah, Rasul-Nya dan seluruh kaum mukmin. Maka menjadi kewajiban kita untuk mempertahankan tanah suci Palestina.

Ingatlah saudaraku! Umat ini butuh pemimpin yang akan memimpin mereka berjihad untuk mengusir Yahudi hina dari tanah Palestina. Umat butuh pemimpin yang menjadi perisai dan pelayan yang mengurusi urusan mereka. Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya Imam adalah perisai, dengan perisai itu Umat berperang dan melindungi dirinya.” [HR. Muslim].

Siapa lagi jika bukan seorang khalifah yang akan memimpin pasukan untuk membebaskan Palestina. Sungguh umat ini akan kuat ketika negeri-negeri mereka dipersatukan. Darah dan jiwa mereka menyatu dalam ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya serta menyatu dalam naungan Daulah Khilafah Rasyidah. Sejarah telah mencatat dengan tinta darah para syuhada, bahwa kaum muslimin di bawah kepemimpinan Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil merampas Palestina dari tangan Pasukan Salib. Serta menjadikan Palestina menjadi negeri yang diberkahi dalam dekapan Khilafah Rasyidah.

Allah Swt berfirman:
“Tidaklah sama antara mu’min yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar,” (QS An Nisa : 95).
Lantas, siapa lagi selain Negara Khilafah yang akan memulai peperangan ini? Kita telah menyaksikan (negara-negara) selain Negara Khilafah, yang memiliki persenjataan memadai serta pasukan yang sangat besar, namun tidak pernah berperang menghadapi para perusak agama dan dunia. Mereka telah menjual akhiratnya dengan kepentingan dunia yang sangat kecil nilainya di hadapan Allah Swt.

Ingatlah Saudaraku! Sungguh, hanya Negara Khilafah sajalah yang sanggup menyingkirkan Amerika dan Inggris dari arena internasional; menghancurkan hegemoni AS dan sekutunya; melenyapkan kejahatan mereka dan menghancurkan institusi Yahudi perampas Palestina. Hingga kemuliaan kaum muslimin kembali dan menjadikan mereka generasi terbaik yang menyebarkan Rahmat ke seluruh dunia. [elsiraj, dari berbagai sumber]

[+/-] Selengkapnya...


This share facebook

Bukankah Eksistensi Israel Merupakan Aksi Jahat...?!

بسم الله الرحمن الرحيم


Wakil presiden Iran, Mohammad Reza Rahimi, di dalam penutupan pertemuan komite tinggi Suria Iran di Damaskus, menilai bahwa ancaman Israel terhadap Suria tidak ada nilainya. Ia menambahkan bahwa negerinya akan berada di samping Suria dalam membalas ancaman apapun yang mengancamnya dengan segenap kekuatan yang dimiliki. Ia berjanji akan mematahkan kaki zinonis Israel jika Israel berpikir melakukan aksi jahat terhadap Lebanon, Suria dan Iran.

Belum reda eskalasi ancaman Israel terhadap Lebanon dan Suria hingga Iran sekalipun, menjelang atau jauh sebelum deklarasi Yahudi bahwa Suria telah membekali Hizbullah dengan rudal Scud. Ancaman-ancaman itu ada sejak dulu dan terus menerus memperingatkan terjadinya serangan pre-emptive yang digunakan Israel untuk lari menjauh dari suatu komitmen politik terhadap upaya Amerika yang menyerukan dilanjutkannya kembali perundingan. Juga menjauh dari upaya AS mengatur kawasan agar jauh dari petualangan entitas Yahudi yang membahayakan kepentingan Amerika di kawasan, menurut penilaian sejumlah pejabat Amerika yang meningkat sejak beberapa bulan lalu.

Lalu apakah penguasa Iran dan Suria baru bangun dari tidur mereka, sehingga berjanji akan mematahkan kaki Israel jika Israel melakukan aksi-aksi jahat?! Ataukah tuan-tuan mereka di Washington telah mengizinkan mereka untuk membuat pernyataan yang pahit?! Dan kemudian apa standar perbuatan jahat menurut penguasa Iran dan Suria itu? Kapan entitas Yahudi pernah berhenti dari aksi-aksi jahat itu?! Bukankah ancaman Israel itu sendiri adalah aksi jahat dan mencederai kedaulatan negara-negara itu?! Bukankah langkah-langkah Israel yang melecehkan al-Quds dan al-Aqsa merupakan aksi jahat?! Bukankah perusakan al-Aqsa dari bawahnya dengan jalan menggali terowongan, pengotoran dan penggabungan tempat-tempat suci kaum Muslim dalam daftar peninggalan Yahudi merupakan aksi jahat?! Bukankah pengusiran penduduk Palestina dari negeri mereka dan penghancuran rumah-rumah mereka merupakan aksi jahat?!

Ataukah bahwa Palestina dan tempat-tempat suci umat tidak mendapat tempat dalam pikiran para penguasa itu?! Bahkan, bukankah pendudukan Golan merupakan aksi jahat?! Kemudian, bukankah eksistensi entitas Yahudi yang berdiri di atas tanah Islami yang didudukinya merupakan aksi jahat?! Bukankah semua itu dan banyak aksi lainnya yang sudah dilakukan dan terus dilakukan merupakan aksi jahat yang mewajibkan penghancuran Israel dan mencabutnya dari akar-akarnya, bukan hanya mematahkan kakinya saja?!

Para penguasa negara-negara dhirar selama perampasan mereka atas pemerintahan di negeri-negeri kaum Muslim tidak mengeluarkan satu pun aksi mulia membela kehormatan umat dan hak-hak umat yang dirampas dan diabaikan. Pernyataan-pernyataan penguasa Iran dan Suria tidak lain hanyalah ocehan untuk konsumsi pers. Andai para penguasa itu benar dalam beberapa ucapan mereka niscaya mereka bergerak segera dan tidak akan diam hingga menghancurkan entitas “kanker” yang disebut Israel. Atau andai mereka benar, niscaya minimal mereka akan berhenti melayani kekuatan barat imperialis yang menjadikan Isreal sebagai alat dan dalih, sebagaimana yang dilakukan penguasa Iran di Afganistan dan Irak. Akan tetapi orang yang memiliki andil banyak dalam melindungi entitas Yahudi selama beberapa dekade ini tidak akan terlintas sedikitpun pikiran semacam itu di dalam benak mereka?!!

Pernyataan para penguasa itu merupakan bagian tak terpisahkan dari peran yang dipercayakan kepada mereka oleh kekuatan barat imperialis. Jika tidak, tentu mereka tidak berada dalam kegagalan, kelemahan, dan kepasrahan kepada Yahudi dan Amerika. Sikap rezim Suria dan kelemahannya untuk melawan serangan Israel yang masuk ke jantung Suria lebih dari sekali dan sikap pemerintah Suria yang tidak menggunakan hak memberikan perlawanan yang sesuai, merupakan bukti atas hal itu. Diamnya rezim-rezim itu terhadap serangan brutal yang dilancarkan Yahudi terhadap Lebanon lebih dari sekali merupakan bukti yang lain. Para penguasa itu tidak bergerak melindungi agama, umat ataupun kehormatan mereka. Bahkan mereka tidak memiliki perasaan terhadap umat ini. Mereka hanyalah batu yang dilemparkan dari tangan pemain barat. Kelanjutan mereka berada di tampuk kekuasaan tidak akan mewariskan apa-apa kepada umat kecuali bencana, musibah, pembusukan dan kekalahan hancur pada kondisi ketika terjadi perang baru. Jangan sampai ucapan dan pernyataan mereka bisa mempedaya Anda.

Umat ini harus memiliki kerinduan dan harapan atas kembalinya Khilafah Rasyidah yang akan mengembalikan kehebatan umat, melindungi kehormatannya, menjaga dan membebaskan setiap jengkal tanah negeri mereka yang diduduki. Umat hendaknya berupaya dengan penuh kesungguhan untuk merealisasi khilafah itu. Hendaknya umat menabung daya upaya untuk merealisasi tujuan itu. Sehingga era kegelapan ini akan berhenti dan umat kembali menjadi sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk umat manusia. Allah senantiasa bersama umat dan tidak akan pernah menyia-nyiakan amal mereka.

وَقُلِ اعْمَلُواْ فَسَيَرَى اللّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS at-Tawbah [9]: 105)

02 Mei 2010

Ir. Ahmad al-Khathib

Anggota Kantor Media Hizbut Tahrir di Palestina
sumber : http://hizbut-tahrir.or.id/

[+/-] Selengkapnya...


This share facebook