Sponsored Ads

Internet Protokol Versi 6


A. Pendahuluan
Misi awal internet adalah sebagai jaringan komunikasi non-profit. Pada awalnya, internet didesain tanpa memperhatikan dunia bisnis. Kemudian hal ini menjadi masalah sekarang dan di masa depan. Dengan semakin banyaknya penghuni internet, baik pencari informasi maupun penyedia informasi, maka kebutuhan akan pengalamatan di internet makin membengkak. Kebutuhan besar akan ip address biasanya terjadi di jaringan komputer perusahaan dan lan-lan di lembaga pendidikan.
Ip address sebagai sarana pengalamatan di internet semakin menjadi barang mewah dan ekslusif. Tidak sembarang orang sekarang ini bisa mendapatkan ip address yang valid dengan mudah. Oleh karena itulah dibutuhkan suatu mekanisme yang dapat menghemat ip address. Logika sederhana untuk penghematan ip address ialah dengan meng-share suatu nomor ip address valid ke beberapa client ip lainnya. Atau dengan kata lain beberapa komputer bisa mengakses internet walau kita hanya memiliki satu ip address yang valid. Salah satu mekanisme itu disediakan oleh network address translation (nat).
Protokol internet pertama kali dirancang awal tahun 1980-an. Pada saat itu hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa node saja dan tidak diprediksikan akan tumbuh secara global seperti sekarang ini. Pada awal tahun 1990-an mulai disadari bahwa internet mulai tumbuh ke seluruh dunia dengan pesat, pada saat itu juga orang-orang mulai menyadari cepat atau lambat alamat ipv4 yang sebesar 32 bit akan semakin terbatas dan sulit didapatkan pada masa-masa mendatang, selain itu internet sekarang ini mulai melewatkan aplikasi multimedia, sehingga ada beberapa masalah timbul pada traffic internet seperti masalah priority, bottleneck, dsbnya. Solusi untuk mengatasi keterbatasan alamat ipv4 ini adalah penggunaan nat (network address translation) dan cidr (classes interdomain routing). Kedua digunakan dalam rangka penggunaan alamat ip secara hemat dan efisien. Namun solusi seperti nat tidaklah menyelesaikan persoalan secara utuh. Ada beberapa hambatan muncul bila menggunakan nat, seperti kesulitan pada aplikasi voip, kesulitan pada aplikasi ipsec, lalu lintas muticast yang tidak dapat melewati nat, dan nat itu sendiri sebagai single failure box dimana bila mesin penyedia nat rusak maka semua koneksi client dengan internet menjadi terputus.
Alasan utama untuk mulai beralih ke ipv6 adalah terbatasnya ruang pengalamatan. Padamasa sekarang ini bukan komputer saja yang terhubung ke internet namun peralatan sehari-hari seperti telepon seluler, pda, home appliances, dan sebagainya juga terhubungkan ke internet, dapatkan anda bayangkan seberapa banyak alamat ip yang dibutuhkan untuk menghubungkan semua itu ke internet. Diperkirakan pada 1 sampai 7 tahun kedepan merupakan masa transisi dari ipv4 ke ipv6. Secara eksplisit berdasarkan kesepakatan ietf memang tidak ada tanggal pasti kapan umur ipv4 akan berakhir, namun masa transisi dari ipv4 ke ipv6 merupakan proses yang bertahap dan selama transisi harus ada jaminan bahwa proses tersebut tidak mengganggu aktifitas internet.
B. Internet protokol versi 6 (ipv6)
Internet protokol versi 6 (ipv6) terkadang disebut dengan nama next generation internet protocol merupakan protokol dari hasil pengembangan ipv4. Penggunaan ipv6 kali pertama direkomendasikan pada tanggal 25 juli di toronto pada saat pertemuan internet engineering task force(ietf). Perancangan ipv6 dilatarbelakangi oleh keterbatasan pengalamatan pada ip versi sebelumnya yaitu ipv4 yang saat ini memiliki panjang 32 bit dan dirasa tidak dapat menangani seluruh pengguna internet dimasa depan akibat dari pertumbuhan jaringan khususnya internet. Menurut situs http://www.economist.com/science/tq/ displaystory.cfm?story_id=11482493 mengatakan pada tahun 2008 pengunaan ipv4 di jaringan internet mendekati nilai 85% dan jika perkembangan ini terus berlanjut, akan menyebabkan persediaan ipv4 akan habis pada tahun 2011.
Untuk format penulisan ipv6, address sepanjang 128 bit dibagi ke dalam 8 bagian masing-masing bagian dikonversi ke 4-digit nomor heksadesimal dan dipisahkan denga tanda titik-dua( : ) untuk tiap bagian, sedangkan panjang prefix(0-12 dipisahkan dengan tanda( / ).
Ipv6 memiliki beberapa fitur dibandingkan dengan ipv4. Adapun fitur yang terdapat pada ipv6 adalah :
1. Otomatisasi berbagai setting,
Alamat pada ipv4 pada dasarnya statis terhadap host. Biasanya diberikan secara berurut pada host. Saat ini hal tersebut bisa dilakukan secara otomatis dengan menggunakan dhcp (dynamic host configuration protocol), tetapi hal tersebut pada ipv4 merupakan fungsi tambahan saja, sebaliknya pada ipv6 fungsi untuk men-setting secara otomatis disediakan secara standar . Pada setting otomatis ini terdapat dua cara tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless (tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pembagian ip address) dan statefull (diperlukan server untuk pengelolaan keadaan ip address).

2. Format header baru,
Header ipv6 memiliki format baru yang dirancang untuk menjaga overhead header ke nilai minimum. Hal ini diwujudkan dengan memindahkan field-field opsional dan non-esensial ke extension header yang ditempatkan setelah header ipv6 itu sendiri. Sehingga membuat lebih efisien diproses pada router-router perantara.

3. Ruang alamat ip yang besar ,
Alamat ipv6 memiliki ukuran 128 bit, baik alamat sumber maupun alamat tujuan. Meskipun dengan ukuran 128 bit dapat memberikan peluang kombinasi sebanyak 3,4×1038 , ruang alamat ipv6 telah dirancang untuk mengizinkan multi-level subnetting dan alokasi alamat dari suatu backbone internet ke subnet-subnet individual dalam sebuah organisasi. Dengan begitu besarnya jumlah alamat yang tersedia, teknik-teknik konversi alamat seperti nat menjadi tidak dibutuhkan.

4. Dukungan keamanan yang built-in,
Suite protocol ipv6 memberikan dukungan penuh untuk ipsec. Fitur ini menawarkan solusi yang reliable untuk keamanan jaringan, dan menjamin interoperability di antara implementasi-implementasi ipv6 berbeda.

5. Dukungan qos yang lebih baik,
Field-field baru dalam header ipv6 menetapkan bagaimana trafik-trafik ditangani dan diidentifikasi sehinggan dukungan qos mudah diwujudkan.

6. Protokol baru (neighboring node),
Merupakan sebuah seri pesan-pesan internet control message protocol for ipv6 (icmpv6) yang berperan mengelola interaksi-interaksi di antara node-node neighbor (neighboring nodes) atau node-node dalam link yang sama.

7. Ekstensibilitas,
Ipv6 dapat mudah memperluas fitur-fitur barunya dengan cara menambahkan header-header tambahan (extension header) setelah header ipv6 utama. Selain adanya fitur-fitur baru, ipv6 juga dirancang untuk memperbaiki perbaikan terhadap struktur header pada ipv4, dimana ada field-field pada ipv4 yang dibuang dan beberapa lainnya digantika dengan field baru, diantaranya :

8. Header length
Field header length dibuang karena tidak berperan lagi dalam header dengan ukuran panjang tetap.

9. Identification, flags, dan fragment offset
Field identification, flags, dan fragment offset (dalam ipv4 header) ketiganya berperan dalam fragmentasi paket, dimana paket yang dikirimkan dibagi menjadi potongan-potongan kecil, namun jika ternyata salah satu paket mengalami error, keseluruhan transmisi harus dibentuk ulang. Pada ipv6, penanganan seperti ini dilakukan host-host dengan mempelajari dengan mempelajari ukuran path maximum transmission unit (mtu) melalui prosedur yang dinamakan path mtu discovery.

10. Header checksum
Field header checksum dihapus untuk meningkatkan kecepatan.

11. Type of service
Field type of service digantikan dengan trafficclass. Field type of service ini digunakan untuk merepresentasikan tipe layanan bersangkutan, reabilitasnya, waktu ¬delay , atau keamanan.
Secara umum karakteristik model pengalamatan pada ipv6 memiliki dasar yang sama dengan pengalamatan ipv4. Berikut adalah karakteristik model dari pengalamatan dari ipv6:

12. Fungsi inti Dari Pengalamatan
Dua fungsi utama dari pengalamatan adalah network interface identification dan routing. Routing merupakan suatu kemudahan untuk melakukan proses struktur dari pengalamatan pada internework.

13. Pengalamatan Layer Jaringan
Pengalamatan ipv6 masih berhubungan satu dengan lainnya dengan network layer pada jaringan tcp/ip dan langsung dari alamat data link layer.

14. Jumlah Pengalamatan Ip Per Device (Alat)
Pengalamatan biasanya digunakan untuk menandai perangkat jaringan , sehingga setiap computer yang terhuung biasanya akan memiliki satu alamat, dan router memiliki lebih dari satu alamat untuk masing-masing physical network yang terhubung.

15. Address Interpretation and Prefix Representation
Alamat ipv6 memiliki kesamaan kelas dengan alamat ipv4 dimana masing-masing memiliki bagian network identifier dan bagian host identifier.

16. Alamat Publik dan Privat
Kedua tipe dari alamat tersebut terdapat pada ipv6, walaupun kedua tipe tersebut di definisikan dan digunakan untuk keperluan yang berbeda.
Seperti diketahui sebelumnya, ipv6 diciptakan untuk menangani masalah-masalah yang terdapat pada ip, akan tetapi perubahan dan penambahan pada ipv6 tersebut dibuat tanpa melakukan perubahan pada inti sebenarnyadari ip itu sendiri. Pengalamatan merupakan perubahan yang mencolok yang dapat dilihat dari perbedaan antara ipv6 dengan ipv4, akan tetapi perubahan tersebut merupakan hal bagaimana pengalamatan tersebut diimplementasikan dan digunakan. Salah satu perubahan penting yang terdapat pada model pengalamatan dari ipv6 adalah tipe alamat yang didukungnya. Pada ipv4 hanya mendukung tiga tipe alamat seperti unicat, multicast dan broadcast dengan actual traffic yang paling banyak digunakan adalah alamat unicast. Pada ipv6 juga memiliki tiga tipe alamat seperti ipv4 hanya saja dengan beberapa perubahan , yaitu unicast, multicast dan anycast. Selain itu ipv6 juga memiliki satu tipe alamat lagi yang digunakan untuk keperluan dimasa yang akan dating yang dinamakan dengan reserved.

17. Alamat unicast
Alamat ini digunakan untuk komunikasi satu lawan satu dengan menunjuk satu host. Alamat unicast terbagi menjadi empat bagian yaitu :
a. Alamat global. Alamat yang digunakan misalnya untuk keperluan alamat geografis.
b. Alamat link local adalah alamat yang dipakai dalam satu link.
c. Site local, yaitu alamat yang setara dengan alamat private, yang dipakai terbatas didalam site saja. Alamat ini dapat diberikan bebas namun memiliki cirri khas unik didalam site tersebut serta alamat ini tidak dapat mengirimkan paket dengan tujuan alamat diluar dari site tersebut.
d. Compatible.

18. Alamat multicast
Alamat ini digunakan untuk komunikasi satu lawan banyak dengan menunjuk host dari group. Alamat multicast pada ipv4 didefinisikan sebagai kelas d, sedangkan pada ipv6 ruang yang 8 bit pertamanya dimulai denga “ff” disediakan untuk alamat multicast.

19. Alamat anycast
Alamat ini digunakan ketika suatu paket harus dikirimkan ke beberapa anggota dari grup dan bukan mengirimkan ke seluruh anggota dari grup atau dapat dikatakan menunjuk host dari group.
Semakin panjang alamat ip maka semakin banyak ruang alamat yang tersedia untuk pemakainya. Seperti yang telah diketahui bahwa jumlah alamat ipv4 tergolong sangat kecil untuk mendukung teknologi internet dimasa yang akan datang dimana hal ini merupakan implikasi dari bagaimana alamat internet tersebut digunakan. Pada ipv4 , alamat ip memiliki panjang 32 bit yang dibagi menjadi 4 bagian octet yang masing-masing octet terdiri dari delapan bit. Sehingga jika diasumsikan semua alamat digunakan seluruhnya, maka jumlah alamat yang tersedia sebanyak 232 atau sama dengan 4.294.967.296 alamat. Berbeda dengan ipv6 yang menggunakan ukuran sebesar 128 bit yang dibagi menjadi delapan blok 16-bit. Sama seperti ipv4, jika diasumsikan semua alamat digunakan seluruhnya maka maka jumlah yang didapat 3,4 x 1038. Perubahan yang lain terdapat pada penulisan alamat ip, dimana telah diketahui bahwa alamat ipv4 direpresentasikan dalam format dotted-decimal (untuk gambar lihat pada lampiran).
Untuk ipv6, alamat sebesar 128 bit dibagi kedalam delapan blok 16 bit, dimana masing-masing blok dikonversi ke empat digit nomor heksadesimal dan dipisahkan dengan tanda titik dua (“:”) . Hasil representasi dinamakan dengan colon-hexadecimal (untuk gambar lihat pada lampiran)..
Pada pengalamatan ipv6, ada suatu teknik lain yang bisa digunakan untuk memperpendek penulisan alamat ipv6 setelah melalui notasi heksadesimal. Teknik tersebut dinamakan kompresi nol (zero compression). Dengan teknik ini dimungkinkan untuk mengganti bilangan heksadesimal yang merepresentasikan nol kedalam dua karakter titik dua (“::”).
Tabel. Penggunaan alternatif kompresi nol

Selain dua teknik sebelumnya, terdapat satu teknik lagi yang merupakan salah satu satu untuk menggabungkan pengalamatan ipv6 seperti terlihat menyerupai pengalamatan pada ipv4. Teknik ini menggabungkan 96 bit pertama dari alamat ipv6 yang menggunakan notasi heksadesimal serta titik dua dengan 32 bit terakhir yang menggunakan notasi dotted decimal.
Sebagai contoh dengan menggunakan notasi gabungan, maka alamat ipv6 menjadi 2002:ca78:7801::2002:202.120.120.
Sama halnya dengan kelas alamat ipv4., alamat ipv6 dibagi menjadi jumlah bit network identifier diikuti dengan jumlah bit host identifier. Prefix pada ipv6 merupakan sebutan dari network identifier, sedangkan prefix length merupakan banyaknya bit angka yang digunakan. Prefix biasanya direpresentasikan dengan penambahan karakter garis miring setelah alamat ipv6. Metode tersebut sama digunakan pada penambahan prefix pada ipv4.
Tahun 2006 merupakan tahun penting bagi ipv6, dengan berakhirnya jaringan percobaan -bone, penutupan resmi proyek kame di jepang, dan berakhirnya layanan pengembalian dns ip6.int. Di akhir tahun 2006, icann mengumumkan bahwa lembaga itu telah meratifikasi kebijakan global yang dikembangkan di dalam komunitas rir untuk mengubah rincian dari alokasi ipv6 iana menjadi rir. Pada tahun 2006, apnic membuat 41 alokasi ipv6, dengan total 3226 /32. Jepang, korea, dan australia merupakan pemegang jumlah terbesar alamat ipv6 di wilayah ini.




This share facebook

Comments :

0 komentar to “Internet Protokol Versi 6”

Posting Komentar