Sponsored Ads

Catatan Basic Islamic Leadership Training 2010


“Biasa atau istimewa?”

“Istimewa!”, sahut ratusan peserta membalas pertanyaan seorang trainer.

Hari istimewa itu, Ahad, 16 Mei 2010 memang tidak biasa, terjadi keriuh-ramaian yang membahana di STTL-YLH (Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan-Yayasan Lingkungan Hidup), sebuah kampus sederhana di pojok timur kota Yogyakarta. 120-an peserta dari berbagai kampus di Yogyakarta seperti UGM, UAD, UII, STTA, ISI, UMY, UJB, ATK, STTNAS, Hamfara, STMIK El-Rahma, dan kampus-kampus lain, bahkan jauh-jauh dari UM-Magelang “tumplek-bleg” di aula utama kampus tersebut. Bukan karena menonton konser musik, bukan juga karena ada artis ibukota. Mereka semua hadir untuk mengikuti Basic Islamic Leadership Training perdana yang diselenggarakan BKLDK Korwil DIY.

Dimulai pukul 08.00 WIB acara yang bertajuk “Beyond The Inspiration for Infinite Success” tersebut dibuka dengan sambutan Ketua Panitia Akhina Yusuf al-Haddad, disambung oleh Amir KMI STTL Akhina Fadlun Sangaji, dan Akhina Prio Agung Wicaksono selaku Korwil BKLDK DIY. Acara ini juga dibuka secara resmi oleh Ibu Ir.Warsiyah, M.Sc, selaku Wakil Ketua 3 Bag.Kemahasiswaan STTL Yogyakarta.

Training pada hari itu dipimpin oleh 2 orang fasilitator handal yang sudah malang melintang di dunia training, mereka adalah Master Hidayat Arifianto yang membawakan materi “Special Creature” dan “Total Vision”, juga Kapten Cahyono yang membawakan materi “The View of Life” dan “Beyond The Inspiration”.

Puncak ketegangan peserta terjadi saat materi Total Vision dimana dijelaskan bahwa hidup yang sesaat ini sudah seharusnya didedikasikan untuk perjuangan Islam. Itulah yang dibebankan dan harus dilakukan oleh pemuda-pemuda muslim saat ini karena pada siapa lagi umat berharap kalau bukan kepada mereka?

Pada sesi ini, sesuai yang diminta fasilitator seluruh peserta membuat afterlife mapping atau impian kematiannya, yaitu sebuah tekad apa saja yang akan mereka beri dan korbankan dalam perjuangan Islam ini hingga mereka layak mendapatkan kemuliaan di surg\a kelak. Afterlife mapping ini kemudian dibacakan dalam kelompok-kelompok kecil untuk disaksikan temannya. Takbir bersambut menggaung dalam ruangan tersebut. Beberapa peserta bahkan tak kuasa menahan air matanya jatuh.

Keharuan dan isak tangis semakin tak bisa dibendung ketika pada sesi penutup training, Kapten Cahyono membacakan do’a yang semakin meneguhkan tekad pilihan peserta yang hadir untuk bersama-sama memperjuangkan syariah dan khilafah. Bahwasanya perjuangan ini memang satu-satunya pilihan yang harus diambil karena memang tidak ada pilihan lain.

Waktu menunjukkan tepat 17.00, rangkaian acara pada hari itu ditutup dengan sambutan Pembina KMI STTL, Pak Ikhsan Hidayat. Alhamdulillah, walaupun training tersebut dilaksanakan seharian penuh, raut dan keluhan “capek” tidak sama sekali terlihat dari wajah peserta. Mereka semua antusias mengikuti rangkaian acara yang memang dikemas eksklusif dan profesional oleh tim BKLDK.

Walhasil training hari itu juga ditutup secara simbolis oleh MC Akhina Amir.

“Terima kasih, teman, pada hari ini saya telah mendapatkan impian kematian saya. Doakan, nasihati dan ingatkan saya. Agar kita bersama-sama bisa memperjuangkan Syariah dan Khilafah. Allahu Akbar!”, seru MC diikuti seluruh peserta dengan semangat, menandakan berakhirnya acara ini.

Sebelum membubarkan diri, seluruh peserta dan panitia bersalaman, berpelukan dan berfoto bersama untuk mengokohkan ukhuwah dan menegaskan kembali bahwasanya perjuangan yang akan dilakukan sepulang acara ini tidak akan mereka lakukan sendirian. Mereka mempunyai teman-teman yang memiliki satu tujuan, yang akan saling mengingatkan, saling mendoakan, saling dorong, dan saling berlomba dalam kebaikan. (Ridwan Albanjari_Media BKLDK DIY)


This share facebook

Comments :

0 komentar to “Catatan Basic Islamic Leadership Training 2010”

Posting Komentar